Diare Pada Anak
DOI:
https://doi.org/10.56260/sciena.v1i4.60Keywords:
Diare anak, pemeriksaan laboratorium fesesAbstract
Diare didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah buang air besar yang terjadi akibat adanya suatu infeksi. Seorang anak bisa dikatakan telah mengalami diare apabila volume buang air besarnya terukur lebih besar dari 10 ml / kg per hari. Konsistensi tinja yang encer, banyak mengandung cairan (cair) dan sering (pada umumnya buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam). Inspeksi feses merupakan pemeriksaan yang sangat membantu. Pemeriksaan feses dibedakan menjadi tes spesifik dan tes non spesifik. Pemeriksaan spesifik diantaranya tes untuk enzim pankreas seperti elastase feses. Pemeriksaan non spesifik diantaranya osmolalitas tinja dan perhitungan osmotik gap mempunyai nilai dalam membedakan diare osmotik, sekretorik dan diare factitious. Osmotik gap dapat dipergunakan untuk memperkirakan peranan elektrolit dan non elektrolit dalam terjadinya retensi air didalam lumen intestinal. Pada diare sekretorik elektrolit yang tidak diabsorpsi mempertahankan air dalam lumen, sedangkan pada diare osmotik komponen non elektrolit yang menyebabkan retensi air. Osmotik gap pada diare osmotik >125 mosmol/kg, sedangkan pada diare sekretorik < 50 mosmol/kg. Pada diare kronik dengan dugaan penyebab agen infeksius dilakukan kultur feses dan pemeriksaan mikroskopis. Infeksi oleh protozoa seperti amoeba dan giardia lamblia dapat menimbulkan diare yang kronis. Pemeriksaan tinja segar dalam 3 kali ulangan untuk menemukan telur, kista, parasit masih merupakan alat diagnostik utama dengan sensitifitas 60-90%.
References
Pati, G. P. P., Dk, N. R., Hartantyo, I. & Soemantri, A. Peran Ibu Terhadap Durasi Diare Akut Anak Umur 6-24 Bulan Selama Perawatan. Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang. 2013; Volume 15.
Sukoharjo, B. K. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Faktor Budaya Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah. Semarang. 2010; Volume 1.
Kamilla, Laila. Hubungan Praktek Personal Hygiene Ibu dan Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Kampung Dalam Kecamatan Pontianak Timur. Universitas Diponegoro. Semarang. 2012; Volume 11.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta : Buletin Jendela data dan Informasi Kesehatan; Volume 2.
Dinas Kesehatan Sumatra Barat. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Padang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Solok. Arosuka
Puskesmas Bukit Sileh. 2015. Laporan Bulanan Puskesmas Bukit Sileh I. Bukit Sileh.
Puskesmas Bukit Sileh. 2016. Laporan Bulanan Puskesmas Bukit Sileh I. Bukit Sileh.
Puskesmas Bukit Sileh. 2017. Laporan Bulanan Puskesmas Bukit Sileh I. Bukit Sileh.
Puskesmas Bukit Sileh.2017. Data Kependudukan. Bukit Sileh.
Adisasmito, W. Faktor Risiko Diare Pada Bayi Dan Balita Di Indonesia.Universitas Indonesia. Depok. 2007; Volume 11.
Yulin Mus, Agriati. Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Tentang Penanggulangan Diare Pada Balita Di Desa Mangon Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara.Universitas Sam Ratulangi. Manado.2011; Volume 1.
Laily, N., Rahmah, M., Luthviatin, N. & Ririanty, M. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Tentang Diare Terhadap Tindakan Pemberian Cairan Rehidrasi pada Anak Balita Diare. Universitas Jember. Patrang. 2013.
Jimung, M. Analisis Hubungan Antara Faktor Sanitasi Air Bersih, pengetahuan dan perilaku Ibu Terhadap Penyebab Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Rumah sakit Fatima Kota Parepare. Universitas Hasanudin. Makasar. 2011; Volume 7.
Roberton, D.M. 2008. Practical Paediactrics. Philadelphia : Elsevier.
Juffrie, M.M. 2009. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia ; Volume 1.
Nelson. 2016. Text Book of Pediattrics. Philadelphia : Elsevier.
Suharyono. 2008. Diare Akut Klinik dan laboratorik. Jakarta : Rineka Cipta.
Jurnalis, Y. D., Bachtiar, H. & Putra, A. E. Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Infeksi Clostridium Difficile pada Penderita Diare akibat Antibiotik. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang. 2014; Volume 15.
Kliegman, R. M. 2007. Nelson Text Book of Pediatrics. Philadelphia : Saunders.
wiryani, N.C, Wibawa. Pendekatan Diagnostik dan Terapi Diare Kronis. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar. 2007; Volume 1.
Manoppo, J. I. C. Profil Diare Akut dengan Dehidrasi Berat di Ruang Perawatan Intensif Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Manado. 2010; Volume 12. h 157-161.
Yamin, A. et al. Upaya Ibu yang Memiliki Balita dalam Pencegahan dan Penanggulangan Diare. Upaya Ibu yang Memiliki Balita dalam Pencegah. dan Penanggulangan Diare 10, 28–37 (2008).
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Adirpadana, M. R. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Prasarana Instalasi Pengolahan Air Limbah Di Wilayah Kartamantul. Jakarta. 2013. Volume 2, h 183–187.
Sopiyudin. 2016. Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan 2. Jakarta: Arkans.
Palancoi, Najamuddin Andi. Hubungan antara Pengetahuan dan Lingkungan dengan Kejadian Diare Akut Pada Anak di Kelurahan Pabbundukang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Faklutas Ilmu Kesehatan UIN Alauiddin. Makasar. 2014; Volume 7.
Haryanti, T.,Sunardi. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Kabupaten Sukoharjo . Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Sukoharjo. 2009.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Debie Anggraini, Olivitari Kumala

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.