Pemberian Edukasi “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat” Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024
DOI:
https://doi.org/10.56260/jurabdikes.v2i1.155Keywords:
lansia, usia 60 tahun keatas, kesejahteraan lansia, kelanjutan hidup lansiaAbstract
Lansia, atau orang lanjut usia, merupakan individu yang berada di tahap akhir kehidupan, biasanya berusia 60 tahun ke atas, dan menghadapi berbagai tantangan yang mempengaruhi kesehatan fisik, mental, dan sosial mereka. Secara kesehatan, lansia sering kali menderita penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung yang memerlukan pengelolaan jangka panjang. Penurunan fungsi fisik dan kognitif, termasuk mobilitas, kekuatan otot, dan kemampuan berpikir, merupakan bagian alami dari proses penuaan. Selain itu, lansia juga rentan terhadap masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, yang sering kali disebabkan oleh isolasi sosial dan kehilangan orang terkasih. Secara sosial, banyak lansia yang merasa kesepian dan terisolasi, terutama setelah kehilangan pasangan atau teman, atau jika mereka tidak memiliki keluarga dekat. Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas menjadi sangat penting untuk kesejahteraan emosional mereka. Dari aspek lingkungan, lansia sering tinggal di perumahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti aksesibilitas yang buruk dan lingkungan yang tidak aman. Kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan, sosial, dan dukungan yang mereka butuhkan juga merupakan tantangan signifikan. Perawatan dan dukungan yang diberikan kepada lansia, termasuk perawatan kesehatan yang teratur dan dukungan emosional serta sosial, sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, keterbatasan finansial sering kali menjadi hambatan dalam mendapatkan perawatan yang diperlukan dan memenuhi kebutuhan dasar. Selain itu, kebijakan dan regulasi yang ada terkadang belum cukup mendukung perlindungan dan perawatan bagi lansia. Memahami tantangan yang dihadapi lansia dan memberikan dukungan yang sesuai sangatlah penting untuk memastikan mereka dapat menjalani kehidupan yang sehat dan bermartabat di usia lanjut.
References
. Azwar, S. (2007). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Pusat Statistik. (2014).
. Statistik penduduk lanjut usia. Diakses 29 Maret 2017, dari http://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Penduduk-Lanjut-Usia2014.pdf Breytspraak, L.& Badura, L. (2015).
. Fact on Aging Quiz (revised; based on Palmore; 1977-1981) Chachamovich, E., Fleck, M., Laidlaw, K., Power, M. (2007).
. Impact of Major Depression and Subsyndromal Symptoms on Quality of Life and Attitudes Toward Aging in an International Sample of Older Adults. The Gerontologist Copyright 2008 by The Gerontological Society of AmericaVol. 48, No. 5, 593– 602. Cavanaugh, J.C. &
. Blanchard-Fields, F. (2006). Adult Development and Aging. USA: Thomson Learning.
. Chung, S.D., & Lee, S.H. (2011). Perubahan kepuasan Hidup Lansia di Korea : Perbandingan dari tahun 1994, 2004, dan 2008 hasil survei nasional pada kehidupan lansia dan kebutuhan kesejahteraan. Jurnal dari Korea Gerontological Society, 31, 1229-1246.
. Darmojo & Martono, (2006). Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia). Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Dayakisni, T. &
. Hudainiyah. (2009). Psikologi Sosial. Malang : UMM Press.
. Depkes RI. (2007). Pedoman pelatihan kader kelompok usia lanjut bagi petugas kesehatan. Direktorat kesehatan keluarga.
. Dewi, dkk. (2011). Buku Teori Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
. Dinas Kesehatan Kota Padang. (2016). Laporan tahunan tahun 2015. Padang; Dinas Kesehatan Kota Padang
. Diener, E. & Biswas-Diener, R. (2008). Happiness, unlocking the mysteries of psychological wealth. Blackwell Publishing, Oxford.
. Anggraini, D., Amran, R., & Adelin, P. (2023). Deteksi Dini Hiperglikemia pada Lansia Binaan Puskesmas Guguak Kabupaten 50 Kota. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JURABDIKES), 1(1), 05-08.
. Anggraini, D. (2023). Risk Factors of Hypertension in The Elderly. Nusantara Hasana Journal, 3(8), 12-20.
. Anggraini, D., & Zakiyah, N. J. (2024). RISK FACTORS OF TYPE 2 DIABETES MELLITUS IN THE ELDERLY. Nusantara Hasana Journal, 3(10), 34-40.
. Greenfield, et.al. (2009). Do Formal Religius Perticipation And Spiritual Perceptions Have Independet Linkages With Diverse Dimention Of Phychological WellBeing?.
. J Health Soc Behav. Global Age Watch, (2014). 14 Global Watch Index 2014. Diakses pada tanggal 7 April 2017 http://www.helpage.org/globa-agewatch/reports/global-agewatch-index-2014- insight-report-summary-and-methodology/
. Ghufron, M. Nur. Risnawati, Rini. (2011). Teori-teori Psikologi. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Alimurdianis, Boy Hutaperi, Abdul Raziq Jamil, Sulistiana Dewi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.